Tampilkan postingan dengan label PAI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PAI. Tampilkan semua postingan

Rabu, 10 Mei 2023

100san ribu Guru Pendidikan Agama Islam Ikuti Pemetaan Kompetensi Kemenag

100san ribu Guru Pendidikan Agama Islam Ikuti Pemetaan Kompetensi Kemenag



Gurupedia - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Ditjen Pendis Kemenag) sedang melaksanakan Pemetaan Kompetensi (PK) Online Program Pengembangan Keprofesian berkelanjutan (PPKB) Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI). Tercatat, sekitar 161 ribu guru dari 16 provinsi telah mengikuti PK Online PPKB GPAI yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam Ditjen Pendis ini.


Direktur Pendidikan Agama Islam Amrullah mengatakan, PK Online menjadi sarana pengembangan keprofesian guru dalam upaya memenuhi kebutuhan kompetensi abad 21. "PK Online ini sangat penting bagi semua guru PAI dalam mengimbangi perkembangan teknologi dan informasi serta mengurangi 'Gap Generation'. Mempersiapkan kompetensi bagi guru PAI masa depan yg dibutuhkan pada abad 21," ungkap Amrullah, di Jakarta, Selasa (9/5/2023).


PK Online PPKB GPAI dimulai pada tanggal 3 sampai 11 Mei 2023. Sementara, jadwal susulan dimulai pada tanggal 15 sampai 16 Mei 2023. Adapun 16 provinsi yang telah melaksanakan PK Online PPKB GPAI diantaranya Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kep. Bangka Belitung, Kep. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yoyakarta, Jawa Timur dan Banten


Amrullah menambahkan, PPKB GPAI juga merupakan salah satu program mandatori Direktorat PAI yang juga amanat dari Peraturan Menteri Agama Nomor 38 Tahun 2018, Keputusan Menteri Agama Nomor 211 Tahun 2011 dan Peraturan Menpan RB Nomor 1 tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional.


Melalui PK Online PPKB GPAI ini, menurut Amrullah, Kemenag dapat memiliki data kompetensi guru PAI yang ada tersebar di seluruh pelosok nusantara secara riil. Ini diperlukan untuk melihat kebutuhan guru di satu wilayah dengan wilayah yang lain. “Melalui PK Online ini, kita dapat mengetahui peta dan profil kompetensi guru untuk menentukan ketepatan dalam memberikan pelatihan,” papar Amrullah.


Selain itu, Amrullah berharap guru PAI yang mengikuti PK Online dapat mengetahui profil diri dan mengetahui kompetensi apa yang perlu mereka kembangkan. "Para guru PAI menyadari dan mengetahui kekurangan dan kelebihan potensi dan kompetensi yang dimiliki dan kompetensi yg dibutuhkan atau diperluakan dalam peningkatan proses pembelajaran dan hasil belajar yg baik pula," pungkasnya. (Miftah)


Refrensi: Kemenag RI

Jumat, 14 April 2023

Sholat Idul Fitri: Tata Cara dan Makna Ibadah Hari Raya

Sholat Idul Fitri: Tata Cara dan Makna Ibadah Hari Raya



Idul Fitri adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia. Hari raya ini dirayakan setelah menjalani bulan Ramadan, bulan penuh ibadah, puasa, dan ketaatan kepada Allah. Idul Fitri dirayakan selama satu hari penuh dan menjadi momen penting bagi umat Islam untuk beribadah dan merayakan kemenangan atas diri sendiri dalam menahan diri dari makan dan minum selama Ramadan.


Sholat Idul Fitri menjadi salah satu ibadah penting pada hari raya ini. Sholat ini dilaksanakan setelah selesai menjalankan puasa Ramadan. Selain menjadi ibadah wajib, sholat Idul Fitri juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antara sesama umat Islam.


Berikut adalah tata cara dan makna ibadah sholat Idul Fitri yang perlu diketahui.


Tata Cara Sholat Idul Fitri

1. Membaca niat sholat idul fitri berikut:


Niat sholat Idul Fitri untuk imam:


"Ushalli sunnatan li ‘idil fithri rak ‘ataini imaman lillahi ta’alaa."


Artinya: “Aku niat sholat sunat Idul Fitri dua rakaat menjadi imam karena Allah Ta’ala.”


Niat sholat Idul Fitri untuk makmum:


"Ushalli sunnatan li ‘idil fithri rak ‘ataini makmuuman lillahi ta’ala."


Artinya: “Aku niat sholat sunat Idul Fitri dua rakaat menjadi makmum karena Allah Ta’ala.”


Niat sholat Idul Fitri sendiri:


"Ushalli sunnatan li ‘idil fithri rak ‘ataini lillahi ta’alaa."


Artinya: “Aku niat sholat sunat Idul Fitri dua rakaat karena Allah Ta’ala.”


2. Membaca Takbiratul Ihram


3. Membaca Doa Iftitah


4. Takbir Sebanyak 7 Kali (Rakaat Pertama). Setelah membaca doa iftitah, mengucapkan takbir sebanyak 7 kali, diikuti dengan tasbih setiap kali selesai takbir. Bacaan tasbih setiap selesai 7 takbir di salat Id adalah seperti berikut:


Subhanallah walhamdulillah wala ilaaha illallahu wallahu akbar wala haulawala quwwata illa billahil 'aliyyil 'adzim


Artinya: " Maha Suci Allah, segala pujian bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar, dan tiada daya dan upaya serta kekuatan (bagi kita) melainkan dengan kekuasaan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung."


5. Setelah itu baca Al-Fatihah, diikuti surat pendek Alquran seperti biasa.


6. Gerakan dan bacaan selanjutnya hingga rakaat pertama selesai sama dengan salat lainnya.


7. Seperti rakaat pertama, rakaat kedua dimulai dengan Takbiratul Ihram, setelah itu takbir lagi. Namun kali ini takbir hanya 5 kali. Setiap kali selesai takbir, membaca tasbih seperti pada rakaat pertama.


8. Setelah itu baca Al-Fatihah, diikuti surat pendek Alquran seperti biasa. Ingat, gerakan dan bacaan selanjutnya hingga rakaat kedua selesai sama dengan salat lainnya lalu diakhiri dengan salam.


Menentukan tempat sholat

Sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri, umat Islam perlu menentukan tempat sholat terlebih dahulu. Biasanya, sholat Idul Fitri dilaksanakan di masjid atau lapangan terbuka yang disediakan oleh pemerintah atau komunitas muslim setempat.


Memakai pakaian yang rapi dan bersih

Seperti halnya ibadah sholat lainnya, umat Islam juga perlu memakai pakaian yang rapi dan bersih saat melaksanakan sholat Idul Fitri. Pakaian yang dikenakan harus menutup aurat dan tidak mengganggu ketika sedang melaksanakan sholat.


Menyiapkan perlengkapan sholat

Umat Islam perlu menyiapkan perlengkapan sholat seperti sajadah, tasbih, dan Al-Quran sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri. Hal ini bertujuan agar pelaksanaan sholat dapat berjalan dengan baik dan khusyuk.


Membaca takbir

Sebelum memulai sholat Idul Fitri, umat Islam perlu membaca takbir sebanyak tujuh kali. Takbir ini merupakan ucapan syukur atas kemenangan yang diraih selama menjalankan ibadah puasa Ramadan.


Melaksanakan sholat

Setelah membaca takbir, umat Islam kemudian melaksanakan sholat Idul Fitri seperti halnya sholat pada umumnya. Sholat Idul Fitri terdiri dari dua rakaat dengan satu kali takbiratul ihram pada setiap rakaatnya.


Membaca khutbah Idul Fitri

Setelah melaksanakan sholat Idul Fitri, imam akan membacakan khutbah Idul Fitri. Khutbah ini berisi tentang pentingnya bermaaf-maafan antara sesama muslim, pentingnya memelihara kebersihan lingkungan, dan pentingnya menjalin silaturahmi.


Makna Ibadah Sholat Idul Fitri


Menunjukkan rasa syukur

Sholat Idul Fitri merupakan bentuk rasa syukur umat Islam atas kemenangan yang diraih dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan. Selama sebulan penuh, umat Islam menahan diri dari makan dan minum dari fajar hingga terbenam matahari. Sholat Idul Fitri menjadi momen penting untuk mengekspresikan rasa syukur tersebut.


Merajut tali silaturahmi

Sholat Idul Fitri juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antara sesama muslim. Dalam khutbah Idul Fitri, imam biasanya mengingatkan umat Islam untuk saling bermaaf-maafan dan mempererat tali persaudaraan. Dengan mempererat tali silaturahmi, umat Islam dapat hidup dalam kedamaian dan persatuan.


Menjaga kebersihan lingkungan

Khutbah Idul Fitri juga mengingatkan umat Islam untuk menjaga kebersihan lingkungan. Kegiatan membersihkan lingkungan sekitar merupakan bentuk kepedulian umat Islam terhadap lingkungan tempat tinggalnya. Dengan menjaga kebersihan lingkungan, umat Islam dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman untuk dihuni.


Mengajarkan nilai-nilai kebaikan

Sholat Idul Fitri juga menjadi momen untuk mengajarkan nilai-nilai kebaikan. Dalam khutbah Idul Fitri, imam biasanya mengajarkan umat Islam tentang pentingnya saling membantu, toleransi, dan menghargai sesama manusia. Dengan mengajarkan nilai-nilai kebaikan, umat Islam dapat menciptakan masyarakat yang lebih baik dan harmonis.


Menumbuhkan rasa kesatuan

Sholat Idul Fitri juga menjadi momen untuk menumbuhkan rasa kesatuan. Selama bulan Ramadan, umat Islam menjalankan ibadah puasa secara bersama-sama. Sholat Idul Fitri menjadi momen untuk merayakan kemenangan bersama-sama dan menumbuhkan rasa kesatuan sebagai umat Islam.


Kesimpulan


Sholat Idul Fitri merupakan ibadah yang penting bagi umat Islam sebagai bentuk rasa syukur atas kemenangan yang diraih dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan. Selain itu, sholat Idul Fitri juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi, menjaga kebersihan lingkungan, mengajarkan nilai-nilai kebaikan, dan menumbuhkan rasa kesatuan. Dengan melaksanakan sholat Idul Fitri dengan khusyuk dan memahami makna ibadahnya, umat Islam dapat merayakan Idul Fitri dengan penuh kebahagiaan dan kedamaian. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi umat Islam dalam memahami tata cara dan makna ibadah sholat Idul Fitri.

Kamis, 13 April 2023

Mendengarkan Ceramah Zainuddin MZ: Pengajaran Islami yang Menginspirasi

Mendengarkan Ceramah Zainuddin MZ Pengajaran Islami yang Menginspirasi


Mendengarkan ceramah Zainuddin MZ adalah salah satu kegiatan yang dapat memberikan inspirasi dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal keislaman. Zainuddin MZ adalah seorang pendakwah terkenal di Indonesia yang dikenal dengan kemampuannya dalam mengemas pesan-pesan keislaman dengan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat awam.


Salah satu hal yang membuat ceramah Zainuddin MZ begitu menginspirasi adalah karena ia dapat menyampaikan pesan-pesan keislaman dengan cara yang sangat santai dan menghibur. Hal ini tentu saja sangat berbeda dengan gambaran umum tentang ceramah keislaman yang identik dengan suasana yang serius dan kaku.


Zainuddin MZ memiliki kemampuan dalam menyampaikan pesan-pesan keislaman dengan menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah dipahami oleh siapa saja, bahkan oleh mereka yang baru saja mengenal Islam. Ia tidak hanya menyampaikan pesan-pesan keislaman dengan bahasa yang mudah dipahami, tetapi juga dengan cara yang menghibur, sehingga pesan-pesan yang disampaikannya dapat masuk ke dalam hati pendengar dengan mudah.


Pesan-pesan keislaman yang disampaikan oleh Zainuddin MZ

Selain itu, pesan-pesan keislaman yang disampaikan oleh Zainuddin MZ juga sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari. Ia tidak hanya membahas tentang aspek-aspek keislaman yang bersifat teoritis, tetapi juga membahas tentang aspek-aspek keislaman yang bersifat praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.


Misalnya, dalam salah satu ceramahnya yang berjudul "Mengapa Kita Harus Taat pada Allah?", Zainuddin MZ membahas tentang pentingnya taat pada Allah dalam kehidupan sehari-hari. Ia menjelaskan bahwa taat pada Allah dapat membantu manusia untuk mencapai kebahagiaan yang sejati dan membimbing manusia untuk melakukan hal-hal yang benar dalam kehidupan sehari-hari.


Dalam ceramahnya yang lain, yang berjudul "Menjadi Orang yang Baik", Zainuddin MZ membahas tentang bagaimana cara menjadi orang yang baik dan bermanfaat bagi orang lain. Ia menjelaskan bahwa menjadi orang yang baik bukanlah hal yang sulit, asalkan kita memiliki tekad yang kuat untuk selalu melakukan hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi orang lain.


Tidak hanya itu, Zainuddin MZ juga sering membahas tentang kehidupan keluarga dan bagaimana cara menjalin hubungan yang harmonis antara suami istri. Dalam salah satu ceramahnya yang berjudul "Membangun Keluarga yang Sakinah", Zainuddin MZ membahas tentang bagaimana cara menjalin hubungan yang harmonis antara suami istri dan bagaimana cara membangun keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah.


Dalam ceramahnya yang lain, yang berjudul "Keluarga Sakinah dalam Perspektif Islam", Zainuddin MZ menjelaskan tentang pentingnya membangun keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah dalam perspektif Islam. Ia menjelaskan bahwa keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah dapat memberikan banyak manfaat, baik untuk individu maupun masyarakat secara keseluruhan.


Dari ceramah-ceramah yang disampaikan oleh Zainuddin MZ, kita dapat belajar banyak tentang keislaman dan bagaimana cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pesan-pesan yang disampaikannya dapat membantu kita untuk menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan, baik itu dalam hal spiritual maupun dunia.


Selain itu, ceramah-ceramah Zainuddin MZ juga dapat memberikan inspirasi bagi kita untuk menjadi lebih baik dalam kehidupan sehari-hari. Ia sering mengajak pendengarnya untuk melakukan perubahan dalam diri sendiri, baik itu dalam hal keimanan, akhlak, maupun perilaku.


Dalam salah satu ceramahnya yang berjudul "Menjadi Pemimpin yang Baik", Zainuddin MZ mengajak pendengarnya untuk menjadi pemimpin yang baik dan bermanfaat bagi orang lain. Ia menjelaskan bahwa menjadi pemimpin bukanlah hal yang mudah, tetapi jika kita memiliki tekad yang kuat dan selalu berusaha untuk menjadi lebih baik, maka kita dapat menjadi pemimpin yang baik dan bermanfaat bagi orang lain.


Dalam ceramahnya yang lain, yang berjudul "Mendidik Anak dalam Islam", Zainuddin MZ membahas tentang bagaimana cara mendidik anak dalam Islam agar mereka dapat tumbuh menjadi generasi yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat. Ia menjelaskan bahwa pendidikan anak dalam Islam harus dilakukan secara holistik, yaitu mencakup aspek-aspek spiritual, intelektual, emosional, dan sosial.


Dengan mendengarkan ceramah Zainuddin MZ, kita juga dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang Islam dan bagaimana cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pesan-pesan yang disampaikannya dapat membantu kita untuk mengatasi berbagai masalah dalam kehidupan, baik itu dalam hal keimanan maupun dunia.


Kesimpulannya,

Mendengarkan ceramah Zainuddin MZ adalah salah satu kegiatan yang dapat memberikan inspirasi bagi kita dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal keislaman. Pesan-pesan yang disampaikannya sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari dan dapat membantu kita untuk menjadi lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan mendengarkan ceramah Zainuddin MZ, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang Islam dan bagaimana cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.


Download Ceraramah Zainuddun MZ

Download Disini




Kamis, 06 April 2023

Apa itu Pembelajaran Guru PAI Berbasis Blended Learning ? Kemenag

Gurupedia - Implementasi Kurikulum Merdeka dan insersi moderasi beragama menjadi kebutuhan mendesak bagi guru Pendidkan Agama Islam (PAI). Dalam proses pembelajaran, guru dituntut mampu mengasah nalar kritis siswa secara blended learning.


Direktur PAI Amrullah mengatakan, para Guru PAI agar terus meningkatkan kompetensi agar mampu merespons secara cepat perkembangan dunia pendidikan dalam implementasi kurikulum merdeka, “Saya berharap para GPAI untuk terus meningkatkatkan kompetensinya,” kata Amrullah yang menyampaikan sambutan secara daring, Rabu (5/4/2023).


Dalam acara Penguatan Pembelajaran PAI SMA/SMK/SMALB Berbasis Blended Learing ini, Direktur PAI meminta para guru Pelatih Provinsi (PP) mampu memiliki paradigma baru dalam proses pembelajaran, “Artinya kita memberikan ruang yang lebih besar bagi siswa untuk melakukan transfer of kowledge kepada semua elemen dalam kelas, sehingga bisa meningkatkan cara berpikir kritis (critical thingking) siswa,” kata Amrullah.


Apa itu Pembelajaran Guru PAI Berbasis Blended Learning



Kepala Sub Direktorat PAI pada SMA/SMALB dan SMK Adib Abdusshomad menambahkan, dalam konteks digitalisasi informasi, guru PAI harus mampu menjawab tantangan kekinian. "Pola pikir dan kompetensi digital yang mendukung efektivitas pembelajaran, terletak di tangan para guru PAI. Dalam hal ini, metode blended learning (offline dan online) dirasakan cocok diterapkan di era digitalisasi informasi dan komunikasi ini," terang Gus Adib.


Kasubdit jebolan Flinders University Australia ini juga menyampaikan pesan kepada Guru PAI untuk meraih kompetensi yang mampu menjawab tantangan zaman. Hal demikian dapat ditempuh dengan memperkokoh kompetensi guru penggerak yang mengintegrasikan kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Blended learning merupakan konteks yang tepat untuk memperkuat kompetensi dimaksud.


"Selain meningkatkan kapasitas personal, jangan pernah memutuskan tali silaturahmi karena kita di masa depan akan butuh bantuan kawan-kawan lama kita. Kompetensi pedagogik, profesi, pribadi, dan sosial harus menyatu dalam diri guru penggerak," tukas Kasubdit


Acara yang diselenggarakan dari 4 - 6 April 2023 ini menyajikan beragam materi, yakni PAI dalam Kurikulum Merdeka dan Penyusunan Modul Ajar, Urgensi Paradigma Jalan Tengah dalam Memperkuat DNA Islam Wasathiyah, PPKB dan Kompetensi Guru PAI Abad 21: Tantangan dan Solusi ke Depan, Metode Pembelajaran PAI Berbasis Blended Learning: Teori dan Praktik, Best Practice Manajemen Tata Kelola Kegiatan MGMP PAI SMA/SMK, serta Posisi dan Peran Strategis PAI dalam Implementasi Profil Pelajar Pancasila.


Sumber: Kemenag